aku melihat masalalu dimatamu,
entah kau merasakan kehadirannya atau tidak.
akupun mendengar alunan rindu dari senyum dibibirmu,
namun akupun tak tau apa kau ikut merasakannya atau tidak.
mawarku yang tlah terbuang.
tak mungkin lagi kau mengambilnya kembali untuk dimiliki,
mungkin kau lebih suka bunga bunga yang baru
dengan bingkai yang rapi harum mewangi,
bukan bungaku yang hanya setangkai
dan akan layu setelah senja merangkap mentari tenggelam
namun bungaku sedikit lebih abadi
dari raga yang tlah layu mengering kemudian mati..
tapi sudahlah,
putik putik barupun takkan membuatmu kembali
mawar segarku yang mekar
takkan bertahan lama
jika rindu hanya mengulik isi hati,
hanya pilu yang menggauli mawarku mati,
tanpa ada kata
tanpa ada jumpa.
kau tetap kau yang berbeda diantara yang lain,
dan tak mau disamakan dengan yang lain .
__________________________________by_Lyan Augusta
entah kau merasakan kehadirannya atau tidak.
akupun mendengar alunan rindu dari senyum dibibirmu,
namun akupun tak tau apa kau ikut merasakannya atau tidak.
mawarku yang tlah terbuang.
tak mungkin lagi kau mengambilnya kembali untuk dimiliki,
mungkin kau lebih suka bunga bunga yang baru
dengan bingkai yang rapi harum mewangi,
bukan bungaku yang hanya setangkai
dan akan layu setelah senja merangkap mentari tenggelam
namun bungaku sedikit lebih abadi
dari raga yang tlah layu mengering kemudian mati..
tapi sudahlah,
putik putik barupun takkan membuatmu kembali
mawar segarku yang mekar
takkan bertahan lama
jika rindu hanya mengulik isi hati,
hanya pilu yang menggauli mawarku mati,
tanpa ada kata
tanpa ada jumpa.
kau tetap kau yang berbeda diantara yang lain,
dan tak mau disamakan dengan yang lain .
__________________________________by_Lyan Augusta
0 komentar:
Posting Komentar