Selasa 1 April 2025
TEMPOR CYBER™  mengucapkan . . . MARHABAN YAA RAMADHON 1437 H

WELCOME TO TEMPOR CYBER™...

Tempor Cyber™ adalah situs informasi yang menyajikan berita-berita terkini,baik berita daerah,berita dalam negeri maupun berita luar negeri juga menyampaikan segudang berita gosip, dunia intertainment, tips trik komputer, dan lain sebagainya yang tentunya semata-mata untuk memanjakan anda sebagai pembaca.

Senin, 04 Juli 2011

Angin Senja

Semilir angin pegunungan Melintasi setiap lekukan lembahan Meski panas mentari senja menyengat Elang kecil tetap berdiri tegak menatap peradaban Dengan tenang, diam dalam pencarian Pencarian pada tulang rusuk kiri Yang menopang tuk hidup dan terbang Melindungi jantung hati saaat melayang Mengokohkan keyakinan Didalam kehangatan bulu bulu keperakan Dimanakah tulang rusuk kirinya, hingga terus diam dalam pencarian Dengan mata menembus jala jala peradaban Dimanakah tulang rusuknya...

Bisikan Senyap

Sejauh malam menjalani waktunya, ditemani gelap sebagai pasangannya Dan diiringi bintang sebagai umatnya Juga rembulan menjadi pelayan setianya Semua kan berjalan stagnan, meskipun Didalamnya tersimpan sejuta misteri… Misteri sunyi dan sibuknya penghuni pekat kegelapan Saat tikus kecil lari ketakuatan dan hap..! Burung hantu tua menangkap mangsanya Lalu terbang jauh keufuk kelam Angin kering dari daratlah sumber simfoni Bagi musik musik gemerisik dedaunan Dan riak riak air di kolam sudut pekarangan Yaa…malam...

Hujan

Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim Hari mulai hujan terus Didahului dengan langit hitam kelam Ada sedikit rasa takut dalam diriku Sendiri… Kesepian… Kemudian turunlah hujan Manusia dengan sejuta kegagahannya Menjadi tidak berarti apa-apa disaat hujan Hanya bisa diam, Mungkin merenung. Banyak memori yang tiba-tiba keluar Berloncatan disaat hujan Sejuta kenangan yang tanpa permisi Memenuhi seluruh isi Kepala Perasaan-perasaan yang hanya di dapat Pada saat hujan turun. Hujan deras, Ada...

Hutan yang Hilang

Hijau terhampar Hasilkan udara segar Tanah gembur penghasil kehidupan Satwa liar bebas berkeliaran Tersaji dalam satu kawasan Terdapat dalam rimba raya penuh petualangan Kita semua kagum melihatnya Kita semua ingin memilikinya Bahkan kita ingin jadi kaya karenanya Dan alat-alat berat dikerahkan Dan senjata-senjata tajam digunakan Dan para tenaga kerja dikerahkan Deru gergaji meraung dengan ganas Diiringi kematian sang penunjang kehidupan Tidak lagi hijau Tidak lagi subur Yang ada hanya gersang Tak...

Sinonim Siang dan Malam

Ada hitam juga ada putih, ada malam pasti juga ada siang, semuanya berbeda. tidak ada yang sama, Malam berbeda dari siang. Malam itu gelap dan siang itu terang, karena itu waktu malam lebih cocok untuk tidur, bersenang-senang dengan keluarga dan istirahat. Siang itu sebenarnya adalah waktu bangun dan bekerja dalam mencari karunia Allah.Karena kegiatan ummat manusia pada umumnya di siang hari, maka suasana malam lebih hening dan tenang. Suasana seperti ini lebih cocok untuk beribadah...

Putri Malu..

Putri malu.. Hijau daun kecil, mungil jiwa yang kuat.. Berdiri tegak sampai hal itu terjadi.. Putriku tak ingin disentuh.. Merunduk.. Menutup.. Tak ingin melihat.. Putriku tak indah lagi.. Begitu terus setiap ku usik.. Putriku..jangan tinggalkan daku.. Tetaplah bersamaku.. Ayo sini.. Kubimbing dirimu.. Tak perlu malu..! HUP.. Kutangkap sayapmu, Kau takkan bisa bergerak ! Tawa gelak berderai indah.. Ayo, jangan malu putriku.. Putri mulai terbiasa.. Tapi takkan mampu menahan.. Putriku tetaplah akan...

semua tentang aku…

Aku adalah mentari yang menghangatkan Aku adalah hujan, pembawa berkah dan pesan Aku adalah bulan, bersinar lembut dan menenangkan Aku adalah bintang penunjuk arah Aku adalah bebatuan alam, saksi bisu Aku adalah air pemberi kehidupan Aku adalah gunung sumber kedamaian Aku adalah padang rumput hijau pemberi makanan Aku adalah hutan tropis, sumber kekayaan Aku adalah kabut, yang memberi perlindungan Aku adalah udara tanpa rasa Aku adalah angin menyejukkan Aku adalah tanah tempatmu berpijak Aku adalah...

dan kaulah

-sudahkah kau basuh wajahmu?- malam kian dingin, dan gelap kian merangkul kesunyian, mungkin saja angin sedang marah pada daun-daun, yang memilih diam meniru bebatuan. perang tlah usai, api tlah tercabik hujan, dan bulan tetap berlari menghindar. “di mana kuntum bunga yang kujaga dengan pedangku?” kau bertanya pada kunang-kunang yang menghilangkan cahayanya, hingga dia mendesis marah dan pergi. namun sang tanah tetaplah bumi yang baik hati, yang meniupkan tunas dari rahimnya, hingga kau kembali...

Embun…

Embun dipagi hari menetes seperti tiada salah bening mememukau bak kala tak berdosa dingin…. menyelimuti alam burung kerkicau dengan suara merdu semuanya menerima dengan suka cita jikalau matahari udah tinggi semuanya hilang ditelan embun… kamu adalah penyejuk sesaat kamu adalah pembawa kedamain sementara apakah kamu tidak merasa rugi embunpun menjawab aku memang diciptakan untuk penyejuk dipagi hari karna pagi adalah awal dari segalanya dikalau yg menerima dengan suka cita berarti damailah hatinya karna...

Karma

Tersudut berlinang diujung kamar berdebu Berselimut hangat karma yang menyiksa Tak kuasa berpaling tuk menghindar Derita terus mendera, menempa, menindih dari segala arah Tak ingin kusesali Namun wajar sakit ini meminta sedikit air mata Hingga hampir kering jelaga rasa pelipur jiwa Ragaku teguh namun tidak jiwaku Tuhan semakin sakit saat namaMU terucap Dari pecah rongga bibir berdarah Kenapa kau benci aku, berucap pun ku hanya bisa tuk bertanya Semua bicara tentang Engkau yang penuh asih Penuh cinta...

To Dinda

Kepada Yts. Dinda di Bumi yang Tak Lagi Biru Dear Dinda, kualamatkan rindu padamu dengan ulin di pojok kiri amplop juga salam dari almarhum hutan belakang rumah Dind, tadi malam rumah kita dikubur orang ranjang, foto dan selimut kita rusak belum lagi deru gergaji mesin melibas meranti tua lalu dahan kurus dengan berjuta toreh ditebas paginya kudapati janda kaya meneguk kopi di balkon kondominium Dind, sejak itulah aku mengembara lalu kuingat dongengmu tentang orang luka yang menggedor langit sepanjang...

Sajak alam

Begitu indahnya kehangatan dan keakraban alam Pohon dan rumput menyambutku dengan tarian.. Aspal dan kerikil-kerikil kecil tersenyum melihatku datang… Sentuhan hangat sang mentari, desahan genit sang angin yang bersiul menggoda Tatapan sang Bulan dan Bintang yang ramah menemani Tuhan betapa Indahnya semua ini, Izinkan aku bercekrama dengan mereka dibawah langit MU yang biru Untuk mensyukuri setiap detik nikmat dan karunia yang telah Kau berikan.. ...

Puisi Tentang Taman

Dedaunan hijau melambai tertiup angin denting suara bertalu diantara sunyi taman ini ragam jenis pohon yang jadi wajibku ragam perdu di balik ukir batu memberi celah sunyi untuk sang matahari dentingan bertalu-talu diantara pepohonan yang bisu hingga tertekan angin dari asap yang menggebu Dedaunan hijau runtuh merelakan kawan tua sesaat hingga suara-suara memberontak di kesunyian taman hingga mereka berdatangan diantara tanah batu ukir rindangnya alam taman terusir khayalku terhenti….. taman ini...

Narasi Di suatu Pagi

Dan bukan karna,hujan,angin ataupun kemarau Pada peta perjalanan masa jahiliyah… Saat khilafah perjuangkan rakyat jelata Dan bukan karna,asa,siksa,ataupun jera Malaikat memjelma bagai seorang peminta Pagi, yang menghujamkan seribu bahasa Dimulai saat ejaan kata tak lagi mengisyaratkan wacana Tercucur sudah darah-darah mengalir di kediaman angan Menghela nafas… Embun terasa di kulit tangan.. Menyelinap butiran-butiran harapan Pandanganku hanya tertuju pada langit… Tentang keteguhan,moral yang seakan...

SANG MALAM

Hening….senyap… hanya kidung angin membelai sang rimbun, sesekali brgoyang, seolah trbuai lembutnya sang semilir. Dalam sepimu… membungkam jiwa-jiwa serakah membius hati yang egois meredam amarah yang bergejolak menyelimuti asa yang terpatri merayu sang penjaga,tuk lelapkan rasa.. meretas angan sang pemimpi. Dalam senyapmu… terkadang jadi perantara rindu bagi sang penunggu.. inspirasi suci bagi sang pemikir..dan tak sedikit, sang pelipat bersembunyi dalam celah. Hening…senyap… mengubur berjuta lelah hanya...

Hutan

hutan.. kau hasilkan udara segarudara segarmu,seakan menghilangkan sekejap kepenakan ditubuh ku hutan… kau adalah sumber kehidupan kau menghidupkan berbagai macam hewan di dunia ini hutan.. kau adalah paru paru dunia tanpa kau.. mungkin dunia ini akan terasa begitu panas,karna kau tidak dapat menyejukan nya kembali tanpa kau.. mungkin hewan langka didunia ini tidak akan pernah kami lihat lagi,karna kau sudah tidak ada untuk menghidupkan mereka hutan.. begitu banyak manfaat muaku berjanji akan melindungi...