Bertemu untuk pertama kalinya dengan calon mertua pasti membuat deg-degan, malu, bahkan panik. Nah, cara terbaik untuk meyakinkan mereka adalah dengan memberikan kesan pertama yang baik. Triknya?
Berpakaian menarik dan sopan
Artinya, hindari celana jins sobek-sobek, dan kaos belel, tank top seronok, atau jaket kulit bagi para pria. Jangan pakai juga rok mini, kaos ketat, seksi, juga sepatu tumit supertinggi. Ingat, ini bukan waktu yang pas untuk peragaan busana. Sisir rambut dengan rapi, bersihkan telinga dan kuku, sikat gigi. Intinya: tampil sederhana, bersih, rapi, dan agak sedikit konservatif.
Jangan membuka pembicaraan dengan pertanyaan bodoh.
Kalau kamu harus membuka pembicaraan, jangan terlihat bodoh, misalnya seperti menanyakan kembali hal yang jelas sedang dilakukan orang itu. Misalnya bokapnya lagi nonton TV, ya kamu jangan malah buka pembicaraan dengan “Lagi nonton ya Oom??”
Kalau enggak tau mau ngobrol apaan lebih baik diem aja tutup mulut kamu daripada image kamu sebagai pacar akan rusak dimata orang tuanya. Biasanya orang tua pacar akan sangat alergi dengan orang bodoh, apalagi kalau mau ngedeketin anaknya. Camkan itu!
Basa basi itu penting!
Apabila kamu tidak suka dengan sesuatu, pada awalnya tidak usah terlalu menunjukan. Biarlah observasi lingkungan dahulu, hal-hal apakah yang disuka atau kurang suka dibicarakan oleh orang tuanya. Lakukan semuanya dengan halus.
Karena kalau kamu ngobrolnya keceplosan kelewat batas, conversation yang udah terbangun rapih bisa kandas di tengah jalan. Berbasa basi sedikit basi tidak apa-apa…
Cari informasi
Tanyakan pada pasangan, hal apa yang paling tidak disukai oleh ayah dan ibunya. Misalnya, bila ayahnya tidak suka merokok, tinggalkan rokok Anda di dalam mobil. Atau bila ibunya tidak menyukai tinju, hindari topik pembicaraan seputar tinju.
Duduk yang rapi dan bantu membersihkan piring/ gelas yang kotor bila Anda tahu mereka tidak mempunyai pembantu rumah tangga. Ingat, hal-hal kecil yang Anda lakukan dapat sangat membekas di hati calon mertua!
Jaga mata Anda untuk tidak jelalatan menatap ke seluruh ruangan. Jangan menghentakkan kaki, jangan bolak-balik melihat jam tangan, serta jangan duduk dengan kaki terbuka.
Selain itu, hindari juga senda gurau yang mengarah atau menyinggung pornografi, menceritakan dapur keluarga Anda, dan masalah yang sangat pribadi tentang diri Anda. Sabar, semua itu belum waktunya.
Bersikap sopan, manis, dan baik
Perlihatkan sikap ramah, sopan, dan tidak berlebihan pada calon mertua dan juga kepada saudara kandungnya, pembantu rumah tangganya. Sikap baik yang Anda perlihatkan ini mempunyai nilai tersendiri bagi orang tuanya.
Jangan dibuat-buat dan jangan berpura-pura
Jadilah diri Anda sendiri. Jangan coba-coba untuk meniru sikap orang lain. Tampilkan kepribadian Anda dalam dosis yang sedikit dan hemat. Jaga nada suara. Jangan lupa pula duduk rapi dan baik.
Yang tak kalah penting adalah atur napas sedemikian rupa. Jangan cemas, semua orang yang ada di ruangan itu pun sama dengan Anda, yaitu sedang mengalami masa transisi. Masalahnya, ada yang ajab membentuk keluarga baru (Anda dan pasangan), juga ada yang bakal “kehilangan” salah satu anggota keluarganya (calon mertua).
Ajak orang tuanya melakukan hal yang dia suka.
Kalau pembicaraan sudah nyambung dan engaging banget, coba beralih ke level berikutnya, yaitu melakukan suatu hal sama-sama. Misalnya ajak bokapnya ngadu catur, ngajarin main golf, atau apalah, ngerokok bareng kek kalo emang santai
.
Sekarang sudah siap menghadap mertua, bukan?
Berpakaian menarik dan sopan
Artinya, hindari celana jins sobek-sobek, dan kaos belel, tank top seronok, atau jaket kulit bagi para pria. Jangan pakai juga rok mini, kaos ketat, seksi, juga sepatu tumit supertinggi. Ingat, ini bukan waktu yang pas untuk peragaan busana. Sisir rambut dengan rapi, bersihkan telinga dan kuku, sikat gigi. Intinya: tampil sederhana, bersih, rapi, dan agak sedikit konservatif.
Jangan membuka pembicaraan dengan pertanyaan bodoh.
Kalau kamu harus membuka pembicaraan, jangan terlihat bodoh, misalnya seperti menanyakan kembali hal yang jelas sedang dilakukan orang itu. Misalnya bokapnya lagi nonton TV, ya kamu jangan malah buka pembicaraan dengan “Lagi nonton ya Oom??”
Kalau enggak tau mau ngobrol apaan lebih baik diem aja tutup mulut kamu daripada image kamu sebagai pacar akan rusak dimata orang tuanya. Biasanya orang tua pacar akan sangat alergi dengan orang bodoh, apalagi kalau mau ngedeketin anaknya. Camkan itu!
Basa basi itu penting!
Apabila kamu tidak suka dengan sesuatu, pada awalnya tidak usah terlalu menunjukan. Biarlah observasi lingkungan dahulu, hal-hal apakah yang disuka atau kurang suka dibicarakan oleh orang tuanya. Lakukan semuanya dengan halus.
Karena kalau kamu ngobrolnya keceplosan kelewat batas, conversation yang udah terbangun rapih bisa kandas di tengah jalan. Berbasa basi sedikit basi tidak apa-apa…
Cari informasi
Tanyakan pada pasangan, hal apa yang paling tidak disukai oleh ayah dan ibunya. Misalnya, bila ayahnya tidak suka merokok, tinggalkan rokok Anda di dalam mobil. Atau bila ibunya tidak menyukai tinju, hindari topik pembicaraan seputar tinju.
Mengambil hati
Bertunangan dengan seseorang yang berbeda budaya? Pada pertemuan pertama, suatu keharusan bagi Anda untuk melakukan apa yang dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa Anda menghormati kebudayaan/tradisi pasangan. Pelajari sebanyak mungkin tentang tradisi mereka, terutama apa yang harus Anda lakukan pada saat pertama kali bertemu. Apakah harus berjabat tangan, membungkukkan badan, mencium tangan, atau mencium pipi. Tanyakan pada pasangan, bagaimana bahasa aslinya bila ingin mengucapkan “Senang berkenalan dengan Anda” dan “Apa kabar”. Ucapkan dengan benar dan baik dan hafalkan luar kepala.Bersikap sopan
Artinya mengatakan “ya” dengan benar bukan ” he-eh”, serta tidak lupa mengatakan “terima kasih” ataupun “silakan” pada saat yang tepat. Jangan bersendawa atau menggerakkan tubuh dengan tidak/kurang sopan.Duduk yang rapi dan bantu membersihkan piring/ gelas yang kotor bila Anda tahu mereka tidak mempunyai pembantu rumah tangga. Ingat, hal-hal kecil yang Anda lakukan dapat sangat membekas di hati calon mertua!
Sapaan tepat
Jangan membuat kesalahan dalam menyebutkan kata sapaan. Yang terbaik adalah dengan menanyakan kepada pasangan, kata sapaan yang baik, benar, serta yang disukai oleh kedua orang tuanya. Apakah mereka lebih suka dipanggil “Bapak/ibu”, “Om/Tante”, atau malah nama kecil jika mereka berasal dari negara asing.Bawa sesuatu
Sebaiknya Anda tidak datang dengan tangan kosong. Hal ini tidak berarti Anda harus membawa sesuatu benda yang mahal dan mewah. Bila membawa sesuatu buatan sendiri semisal kue, maka nilai Anda akan bertambah di mata calon mertua.Perlihatkan minat
Secara insting, setiap orang akan lebih menyukai orang lain bila mereka disukai. Tunjukkan sikap penuh perhatian, tertarik, dan waspada. Caranya? Perhatikan benar bahasa tubuh. Pada saat berbicara, tataplah mata calon mertua untuk memperlihatkan bahwa Anda memperhatikan apa yang diucapkannya, duduk yang baik (tidak terlalu kaku ataupun tegang dan juga tidak terlalu santai), dan beri anggukan pada saat yang tepat.Jaga mata Anda untuk tidak jelalatan menatap ke seluruh ruangan. Jangan menghentakkan kaki, jangan bolak-balik melihat jam tangan, serta jangan duduk dengan kaki terbuka.
Hindari topik aneh dan tak sopan
Hindari topik-topik seperti masalah politik, agama, atau sesuatu yang kontroversial. Kecuali jika calon mertua memang ingin membicarakannya topik tersebut. Di sisi lain, bisa saja Anda “dites” oleh mereka. Oleh karena itu, jangan bicarakan bila Anda tidak tahu, calon mertua berada di pihak yang mana.Selain itu, hindari juga senda gurau yang mengarah atau menyinggung pornografi, menceritakan dapur keluarga Anda, dan masalah yang sangat pribadi tentang diri Anda. Sabar, semua itu belum waktunya.
Bersikap sopan, manis, dan baik
Perlihatkan sikap ramah, sopan, dan tidak berlebihan pada calon mertua dan juga kepada saudara kandungnya, pembantu rumah tangganya. Sikap baik yang Anda perlihatkan ini mempunyai nilai tersendiri bagi orang tuanya.
Jangan dibuat-buat dan jangan berpura-pura
Jadilah diri Anda sendiri. Jangan coba-coba untuk meniru sikap orang lain. Tampilkan kepribadian Anda dalam dosis yang sedikit dan hemat. Jaga nada suara. Jangan lupa pula duduk rapi dan baik.
Yang tak kalah penting adalah atur napas sedemikian rupa. Jangan cemas, semua orang yang ada di ruangan itu pun sama dengan Anda, yaitu sedang mengalami masa transisi. Masalahnya, ada yang ajab membentuk keluarga baru (Anda dan pasangan), juga ada yang bakal “kehilangan” salah satu anggota keluarganya (calon mertua).
Ajak orang tuanya melakukan hal yang dia suka.
Kalau pembicaraan sudah nyambung dan engaging banget, coba beralih ke level berikutnya, yaitu melakukan suatu hal sama-sama. Misalnya ajak bokapnya ngadu catur, ngajarin main golf, atau apalah, ngerokok bareng kek kalo emang santai
.
Sekarang sudah siap menghadap mertua, bukan?
0 komentar:
Posting Komentar