Selain itu, kedua negara juga menyepakati kerja sama di bidang industri pertahanan. “Apakah itu pembelian alutsista yang belum dapat diproduksi Indonesia dengan konsep berbagi teknologi dan kedepannya akan masuk di bidang produksi dan investasi,” ujar Presiden SBY.
Perancis dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang misi menjaga perdamaian. Hal ini mengingat Perancis adalah negara yang sangat maju dalam kontribusi perdamaian dunia dan Indonesia yang juga sangat aktif dalam menyumbangkan kontingennya untuk menjalankan misi pemeliharaan perdamaian,” SBY menerangkan.
“Kami juga sepakat untuk menjalin kerja sama dalam menghadapi kejahatan transnasional, termasuk perompakan di laut dan kejahatan terorisme,” lanjut Presiden RI.
Disamping isu-isu bilateral, Presiden SBY dan PM Fillon juga mendiskusikan isu-isu regional dan global. Diantaranya membahas pentingnya peningkatan Indonesia-Uni Eropa dan ASEAN-Uni Eropa. “Kita juga mendiskusikan pentingnya peran G-20 untuk melakukan langkah-langkah konstruktif agar perekonomian dunia lebih aman, adil, dan kemudian dapat membahas isu-isu yang sangat penting, seperti diperlukannya regulasi dalam tatanan perdagangan bebas agar tidak terjadi krisis seperti tahun 2008-2009 yang lalu,” jelas SBY.
Indonesia juga menyampaikan perlunya dibahas isu-isu pembangunan yang menjadi kepentingan negara berkembang. Kedua negara juga membahas isu di Timur Tengah agar konflik Palestina-Israel bisa segera diselesaikan. “Kita juga membahas situasi di Afrika Utara agar bisa diselesaikan secara damai, mencegah terjadinya korban sipil sehingga kehendak rakyat untuk melakukan demokratisasi itu bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Presiden SBY.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan apa yang dilakukan ASEAN menyangkut situasi di Myanmar, dimana Indonesia dan ASEAN terus mendorong agar Myanmar menjalankan proses demokratisasi dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia yang dijanjikan kepada dunia.
0 komentar:
Posting Komentar