TEMPOR CYBER™  mengucapkan . . . MARHABAN YAA RAMADHON 1437 H

WELCOME TO TEMPOR CYBER™...

Tempor Cyber™ adalah situs informasi yang menyajikan berita-berita terkini,baik berita daerah,berita dalam negeri maupun berita luar negeri juga menyampaikan segudang berita gosip, dunia intertainment, tips trik komputer, dan lain sebagainya yang tentunya semata-mata untuk memanjakan anda sebagai pembaca.

BLACKBERRY MERAIH SUKSES DI INDONESIA

Kemampuan Playbook cukup hebat, wajar karena ia dipersiapkan untuk menjadi lawan bagi iPad 2. Menggunakan layar sentuh kapasitif, LCD 7 inch WSVGA yang memiliki resolusi 1024 x 600. Perangkat ini didukung penuh multi touch dan gesture.

Galaxy SII Ditarget Teruskan Kejayaan Galaxy S

Galaxy S II menggunakan sistem operasi Android 2.3 alias Gingerbread. Disertai prosesor 1,2 GHz dual core dan RAM 1 GB yang membuat performanya makin mulus. Selain itu masih ditambahi interface andalan Samsung yaitu TouchWiz versi 4.0, diharapkan memudahkan pengguna dalam mengoptimalkan Android 2.3 Gingerbread.

KAPOLDA JATENG KEDEPANKAN PENCEGAHAN,REDAM AKSI ANARKIS MASSA

Peragaan Sispamkota ini melibatkan 933 personil, baik dari unsur TNI/Polri maupun Satpol PP. Selain penanganan unjuk rasa, dalam kesempatan itu juga diperagakan simulasi penanganan teror bom.

LASKAR PELANGI MEMBEDAH DUNIA PENDIDIKAN

Menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.

IPAD-3 BAKAL PAKAI LAYAR RETINA DISPLAY??

iPhone generasi pertama hingga Apple 3GS memakai resolusi HVGA 320 x 480 pixel yang kemudian ditingkatkan 2 kalinya pada iPhone 4 menjadi 960 x 640 pixel. Sementara, pada iPad 3, tidak heran resolusinya yang saat ini sebesar 1024 x 768 juga telah dinaikkan menjadi dua kali yaitu 2048 x 1536 pixel

ARTI PERSAHABATAN SEBENARNYA

Satukan dua tangan yang lain menjadi satu genggaman yang kukuh bersama tuk meringankan beban antara satu dengan yang lain

ALON - ALON SIMPANG LIMA PATI-JATENG

Alon-alon Simpang Lima Pati nampak tenang pada siang hari,sungguh jauh berbeda kenyataannya kala malam hari yang penuh sesak dikunjungi para pedagang dan warga Pati tentunya.

PENYAMBUTAN PENGHARGAAN ADIPURA

Kabupaten Pati memperoleh perhargaan ADIPURA ini untuk kesekian kalinya.Sebagai warga Pati,kami sangat bangga terhadap penghargaan ini.Maju terus Kota Kelahiranku.

PRESIDEN SOESILO BAMBANG YUDHOYONO PIMPIN UPACARA DI ISTANA NEGARA

Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ri berlangsung khidmat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara dalam upacara yang berlangsung di halaman Istana Merdeka.

Selasa, 27 September 2011

RAMUAN RAHASIA DETERJEN AMPUH

Cucian kotor bertumpuk memang menyebalkan. Apalagi pakaian putih Anda, setelah dicuci ternyata malah meninggalkan noda membekas berwarna abu-abu. Kaus kaki putih juga terlihat masih kotor meski sudah berkali-kali dicuci.


Dengung iklan deterjen dengan formula ampuh, yang hampir memiliki tag line sama, yang berbunyi "mencuci jadi lebih mudah hanya dengan sekali bilas", nampaknya belum juga memberi kepuasan tersendiri bagi-bagi ibu rumah tangga yang direpotkan urusan cucian kotor.

Berikut ini, ramuan rahasia deterjen, yang dipercaya bisa membantu memutihkan baju Anda kembali:

1. Baking soda
Pisahkan cucian baju putih, lalu rendam cucian ke dalam larutan air dan baking soda, dengan perbandingan 4 liter air dan 1 cangkir baking soda.

2. Aspirin
Rendam cucian baju putih ke dalam air panas yang sudah dilarutkan bersama 5 tablet aspirin (komposisi masing-masing tablet 325mg).

3. Cuka
Saat membilas cucian, tambahkan 1 cangkir cuka ke dalamnya. Namun, sebelumnya pisahkan cucian baju putih dengan yang berwarna.
Pakaian yang memudar karena sering dicuci dan dijemur akan terlihat makin usang dan ketinggalan mode, Anda pun jadi merasa tidak percaya diri, karena lebih mirip mengenakan pakaian di era 80-an.

Untuk menjaga warna baju (hitam atau warna gelap) tetap cemerlang, cobalah mencucinya dengan :

4. Kopi atau teh
Untuk cucian baju hitam, tambahkan 2 cangkir kopi atau teh yang diseduh saat membilasnya.

5. Garam meja
Untuk baju berwarna biru navy atau plum, saat membilasnya, tambahkan 1 cangkir garam meja ke dalam cucian.

6. Cuka dan garam
Agar warna jeans tidak cepat memudar karena keseringan dicuci, rendamlah cucian dengan garam, tambahkan juga cuka ke dalam cucian dengan perbandingan 50:50 (air dan cuka) sebelum pencucian pertama. Sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci, jeans bagian dalam diputar ke luar. Atur pencuciannya dengan suhu dingin.

Nah,bagi kaum ibu silahkan mencoba...

MENGATASI AMARAH ANAK SAAT BERULAH

Siapa yang tak kesal dan jengkel, buah hati Anda yang bersikap manis mendadak membuat Anda marah karena kenakalannya. Nakalnya anak-anak ini wajar terjadi ketika mereka tengah menginjak bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar.

Anda boleh saja marah atau kesal karena kenakalan mereka memang tidak bisa dihindari, namun yang perlu diingat, jangan membentak, memarahi anak dengan nada tinggi dan kasar atau bahkan melakukan kekerasan fisik.

Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi kemarahan pada anak:

1.Tarik nafas dalam-dalam. Lalu hembuskan perlahan, lakukan beberapa kali sampai perasaan Anda jauh lebih tenang. Hal ini akan mencegah Anda berkata kasar atau bernada tinggi kepada anak. Pun membuat kerja otak akan berpikir lebih jernih. Saat tenang inilah, Anda bisa mengontrol diri untuk mengatasi kenakalan si kecil.

2. Berpikir positif. Saat amarah memuncak, ingatlah bahwa Anda sedang berhadapan dengan buah hati Anda sendiri. Berusahalah untuk tetap berpikir positif dengan mengingat kembali bayangan masa kecilnya dulu, betapa ia begitu lucu kala tengah belajar merangkak atau tersenyum memandang Anda yang tengah bersedih. Mengingat kepolosan mereka, akan membantu Anda bertindak lebih bijak dan mengontrol diri agar marah Anda tak meledak-ledak.

3. Bicara hati ke hati. Setelah amarah itu mereda, inilah saatnya Anda bicara hati ke hati dengan si kecil. Ingatlah, jangan bersikap seakan Anda patut marah kepadanya, bertindaklah selayaknya teman. Posisikan tubuh sejajar dengan tinggi badannya, tatap matanya lalu berbicaralah dengan nada pelan. Tanyakan alasannya, kenapa dia berbuat sesuatu yang membuat Anda marah.

4. Sensitif terhadap perasaan anak. Jangan merasa Anda lebih punya kuasa untuk mengatur anak agar menuruti perintah Anda, Anda bisa sesuka hati menyuruhnya harus begini atau begitu. Ketahuilah apa keinginannya, apa yang ditakutinya, atau ketertarikannya pada sesuatu. Dengan memahami anak, Anda bisa menyikapi setiap masalah yang mereka hadapi.

5. Jika memang amarah sudah tak lagi bisa ditahan, tinggalkan anak di sebuah ruangan, sementara Anda menjernihkan pikiran sebentar. Setelah tenang, kembalilha ke ruangan dan mulailah sesi komunikasi dengan mereka.

TIPS PENTING MEMILIH BRA

Berbagai macam model dan warna banyak kita temui dijual pada gerai-gerai penyedia bra, sang penyangga payudara. Beruntung jika kita memiliki merk langganan yang modelnya sangat pas dan nyaman kita pakai. Sayangnya, model yang sama "pasnya" belum tentu kita temukan di lain waktu.

Sebab, apa yang indah ter-display pada toko, terkadang belum tentu pas dan nyaman saat dikenakan. Tentu kita tak ingin membeli bra yang hanya "bertahan" sekali pakai, dan kemudian ter-museumkan di lemari, bukan? Dalam memilih bra, tentu kita ingin memilih yang terbaik.

Oleh karena itu faktor kesesuaian dan kenyamanan adalah hal yang utama saat memilih bra. Dengan lingerie yang baik dan pas, penampilan pun akan nampak lebih prima. Untuk itu, ada baiknya sebelum membeli bra, mari kita perhatikan tips berikut.

1. Mintalah Petunjuk Petugas 
Hal pertama yang diperlukan saat memilih bra yang pas adalah dengan meminta pendapat dari petugas (penjaga stan/gerai) yang profesional. Sebab ternyata, banyak dari kita selama ini memakai bra dengan ukuran yang tidak sesuai. Sebaiknya tak perlu ragu dan malu meminta bantuan petugas untuk memilih bra yang paling cocok dengan kita, bahkan jika kita kurang yakin dengan ukuran bra untuk kita. Gerai-gerai menempatkan pegawainya untuk itu. Tentu dengan senang hati petugas akan membantu kita, konsumennya, mengenal dan memilih produk yang paling pas.

2. Perhatikan Tali dan Pengait Bra
Tahukah, kelenturan tali pada pundak dan punggung, serta kekuatan kancing pengait pada bagian punggung memberikan sokongan sebesar 90% pada payudara? Periksalah kedua bagian tersebut sebelum memutuskan membeli bra. Idealnya, tali dan pengait harus kuat dan kencang, serta nyaman saat dikenakan. Sehingga bra tidak nampak longgar saat dikenakan.

3. Pilihlah Bra dengan Kawat Penyangga
Mungkin kita sudah nyaman menggunakan bra tanpa penyangga kawat. Namun ternyata bra seperti ini rentan menyebabkan payudara tak tersangga dengan baik. Fungsi bra yang sebenarnya didapat dari jenis yang dapat menyokong bentuk payudara dengan baik. Maka, tak perlu ragu untuk menemukan bra berpenyangga yang paling pas bagi Anda.

4. Alokasikan Budget Khusus

Seperti "berinvestasi" pada pakaian yang kita kenakan. Pernahkah, membeli pakaian dari merk tertentu, yang modelnya amat kita cintai dan amat lama menjadi pakaian "andalan" kita. Ya, sama halnya dengan bra. Meski sedikit lebih mahal, milikilah beberapa bra dari merk sama yang baik Anda kenakan. Biasanya, bra yang benar-benar baik akan bertahan lebih lama.

5. Temukan yang Paling Pas

Jangan membeli bra hanya karena jenis itu disarankan bagi Anda. Sebab, berbeda "bentuk" payudara, berbeda pula kebutuhannya. Meski ukuran dapat disesuaikan, namun fungsi penyanggaan dapat berbeda. Pernahkah Anda merasa pegal pada punggung dan bahu saat memakai satu bra dalam beberapa saat saja? Mungkin bra tersebut tidak sesuai dengan karakteristik payudara kita. Sebaiknya, pilihlah model paling nyaman dikenakan.

Bagi yang berpayudara penuh, disarankan memilih bra dengan cakupan cup dan kawat penyokong yang benar-benar maksimal. Sementara bagi yang berpayudara sedang, pilihlah cakupan cup yang tidak terlalu besar, namun cukup menutup dan menyangga buah dada. Bra yang baik tidak mencetak garis kemerahan pada kulit yang dapat mengganggu peredaran darah di sekitar payudara.

6. Selalu Coba Sebelum Membeli

Hal yang paling utama sebelum membeli bra, adalah dengan mencobanya. Selalu cobalah bra yang hendak dibeli meski telah memiliki bra dengan ukuran atau dari merk yang sama. Sebab beda model, beda pula tingkat kesesuaiannya. Tentu kita tidak ingin mengenakan bra yang tidak pas dan nyaman, bukan? Jadi, sempatkan lima menit untuk mencoba sebelum membeli. Triknya cobalah angkat kedua tangan saat mencoba bra. Jika cup tetap bertahan, berarti bra itu sudah pas untuk kita.
Nah, selamat mencoba...

SEJARAH SUNAN GUNUNG JATI

1. ASAL USUL.
Sebelum era Sunan Gunung Jati berdakwah di Jawa Barat. Ada seorang ulama besar dari Bagdad telah datang di daerah Cirebon bersama duapuluh dua orang muridnya. Ulama besar itu bernama Syekh Kahfi. Ulama inilah yang lebih dahulu menyiarkan agama Islam di sekitar daerah Cirebon.

Al-Kisah, putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran bernama Pangeran Walangsungsang dan adiknya Rara Santang pada suatu malam mendapat mimpi yangsama .Mimpi itu terulang hingga tiga kali yaitu bertemu dengan Nabi Muhammad yang mengajarkan agama Islam.

Wajah Nabi Muhammad yang agung dan caranya menerangkan Islam demikian mempersona membuat kedua anak muda itu merasa rindu.Tapi mimpi itu hanya terjadi tiga kali.

Seperti orang kehausan, kedua anak muda itu mereguk air lebih banyak lagi, air yang akan menyejukkan jiwanya itu agama Islam. Kebetulan mereka telah mendengar adanya Syekh Dzatul Kahfi atau lebih muda disebut Syekh Datuk Kahfi yang membuka perguruan Islam di Cirebon. Mereka mengutarakan maksudnya kepada Prabu Siliwangi untuk berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, mereka ingin memperdalam agama Islam seperti ajaran Nabi Muhammad SAW. Tapi keinginan mereka ditolak oleh Prabu Siliwangi.

Pangeran Walangsungsang dan adiknya nekad, keduanya melarikan diri dari istana dan pergi berguru kepada Syekh Datuk Kahfi di Gunung Jati. Setelah berguru beberapa lama di Gunung Jati, Pangeran Walangsungsang diperintahkan oleh Syekh Datuk Kahfi untuk membuka hutan di bagian selatan Gunung Jati. Pangeran Walangsungsang adalah seorang pemuda sakti, tugas itu diselesaikannya hanya dalam beberapa hari. Daerah itu dijadikan pendukuhan yang makin hari banyak orang berdatangan menetap dan menjadi pengikut Pangeran Walangsungsang. Setelah daerah itu ramai Pangeran Walangsungsang diangkat sebagai kepala Dukuh dengan gelar Cakrabuana. Daerahnya dinamakan Tegal Alang-alang.

Orang yang menetap di Tegal Alang-alang terdiri dari berbagai rasa atau keturunan, banyak pula pedagang asing yang menjadi penduduk tersebut, sehingga terjadilah pembauran dari berbagai ras dan pencampuran itu dalam bahasa Sunda disebut Caruban.Maka Legal Alang-alang disebut Caruban.
Sebagian besar rakyat Caruban mata pencariannya adalah mencari udang kemudian dibuatnya menjadi petis yang terkenal.

Dalam bahasa Sunda Petis dari air udang itu, Cai Rebon. Daerah Carubanpun kemudian lebih dikenal sebagai Cirebon hingga sekarang ini. Setelah dianggap memenuhi syarat, Pangeran Cakrabuana dan Rarasantang di perintah Datuk Kahfi untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Di Kota Suci Mekkah, kedua kakak beradik itu tinggal di rumah seorang ulama besar bernama Syekh Bayanillah sambil menambah pengetahuan agama.

Sewaktu mengerjakan tawaf mengelilingi Ka’bah kedua kakak beradik itu bertemu dengan seorang Raja Mesir bernama Sultan Syarif Abdullah yang sama-sama menjalani Ibadah haji. Raja Mesir itu tertarik pada wajah Rarasantang yang mirip mendiang istrinya.

Sesudah ibadah haji diselesaikan Raja Mesir itu melamar Rarasantang pada Syekh Bayanillah.
Rarasantang dan Pangeran Cakrabuana tidak keberatan. Maka dilangsungkanlah pernikahan dengan cara Mazhab Syafi’i. Nama Rarasantang kemudian diganti dengan Syarifah Mudaim. Dari perkawinan itu lahirlah Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah.

Pangeran Cakrabuana sempat tinggal di Mesir selama tiga tahun. Kemudian pulang ke Jawa dan mendirikan Negeri Caruban Larang. Negeri Caruban Larang adalah perluasan dari daerah Caruban atau Cirebon, pola pemerintahannya menggunakan azas Islami. Istana negeri itu dinamakan sesuai dengan putri Pangeran Cakrabuana yaitu Pakungwati.

Dalam waktu singkat Negeri Caruban Larang telah terkenal ke seluruh Tanah Jawa, terdengar pula oleh Prabu Siliwangi selaku penguasa daerah Jawa Barat. Setelah mengetahui negeri baru tersebut dipimpin putranya sendiri, maka sang Raja tidak keberatan walau hatinya kurang berkenan. Sang Prabu akhirnya juga merestui tampuk pemerintahan putranya, bahkan sang Prabu memberinya gelar Sri Manggana.

Sementara itu dalam usia muda Syarif Hidayatullah ditinggal mati oleh ayahnya. Ia ditunjuk untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja Mesir, tapi anak muda yang masih berusia dua puluh tahun itu tidak mau. Dia dan ibunya bermaksud pulang ke tanah Jawa berdakwah di Jawa Barat. Kedudukan ayahnya itu kemudian diberikan kepada adiknya yaitu Syarif Nurullah.

Sewaktu berada di negeri Mesir, Syarif Hidayatullah berguru kepada beberapa ulama besar didaratan Timur Tengah. Dalam usia muda itu ilmunya sudah sangat banyak, maka ketika pulang ke tanah leluhurnya yaitu Jawa, ia tidak merasa kesulitan melakukan dakwah.


2. PERJUANGAN SUNAN GUNUNG JATI.
Sering kali terjadi kerancuan antara nama Fatahillah dengan Syarif Hidayatullah yang bergelar Sunan Gunung Jati. Orang menganggap Fatahillah dan Syarif Hidayatullah adalah satu, tetapi yang benar adalah dua orang. Syarif Hidayatullah cucu Raja Pajajaran adalah seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat yang kemudian disebut Sunan Gunungjati.

Sedang Fatahillah adalah seorang pemuda Pasai yang dikirim Sultan Trenggana membantu Sunan Gunungjati berperang melawan penjajah Portugis.

Bukti bahwa Fatahillah bukan Sunan Gunungjati adalah makam dekat Sultan Gunungjati yang ada tulisan Tubagus Pasai Fathullah atau Fatahillah atau Faletehan menurut lidah orang Portugis. Syarif Hidayatullah dan ibunya Syarifah Muda’im datang di negeri Caruban Larang Jawa Barat pada tahun 1475 sesudah mampir dahulu di Gujarat dan Pasai untuk menambah pengalaman. Kedua orang itu disambut gembira oleh Pangeran Cakrabuana dan keluarganya. Syekh Datuk Kahfi sudah wafat, guru Pangeran Cakrabuana dan Syarifah Muda’im itu dimakamkan di Pasambangan. Dengan alasan agar selalu dekat dengan makam gurunya, Syarifah Muda’im minta agar diijinkan tinggal di Pasambangan atau Gunungjati.

Syarifah Muda’im dan putranya yaitu Syarif Hidayatullah meneruskan usaha Syekh Datuk Kahfi membuka Pesantren Gunungjati. Sehingga kemudian dari Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunungjati.

Tibalah saat yang ditentukan, Pangeran Cakrabuana menikahkan anaknya yaitu Nyi Pakungwati dengan Syarif Hidayatullah. Selanjutnya yaitu pada tahun 1479, karena usianya sudah lanjut Pangeran Cakrabuana menyerahkan kekuasaan Negeri Caruban kepada Syarif Hidayatullah dengan gelar Susuhunan artinya orang yang dijunjung tinggi. Disebutkan, pada tahun pertama pemerintahannya Syarif Hidayatullah berkunjung ke Pajajaran untuk mengunjungi kakeknya yaitu Prabu Siliwangi. Sang Prabu diajak masuk Islam kembali tapi tidak mau. Mesti Prabu Siliwangi tidak mau masuk Islam, dia tidak menghalangi cucunya menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran. Syarif Hidayatullah kemudian melanjutkan perjalanan ke Serang. Penduduk Serang sudah ada yang masuk Islam dikarenakan banyaknya saudagar dari Arab dan Gujarat yang sering singgah ke tempat itu.

Kedatangan Syarif Hidayatullah disambut baik oleh adipati Banten. Bahkan Syarif Hidayatullah dijodohkan dengan putri Adipati Banten yang bernama Nyi Kawungten.

Dari perkawinan inilah kemudian Syarif Hidayatullah di karuniai dua orang putra yaitu Nyi Ratu Winaon dan Pangeran Sebakingking. Dalam menyebarkan agama islam di Tanah Jawa, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati tidak bekerja sendirian, beliau sering ikut bermusyawarah dengan anggota wali lainnya di Masjid Demak. Bahkan disebutkan beliau juga membantu berdrinya Masjid Demak. Dari pergaulannya dengan Sultan Demak dan para Wali lainnya ini akhirnya Syarif Hidayatullah mendirikan Kesultanan Pakungwati dan ia memproklamirkan diri sebagai Raja yang pertama dengan gelar Sultan.

Dengan berdirinya Kesultanan tersebut Cirebon tidak lagi mengirim upeti kepada Pajajaran yang biasanya disalurkan lewat Kadipaten Galuh. Tindakan ini dianggap sebagai pembangkangan oleh Raja Pajajaran. Raja Pajajaran tak peduli siapa yang berdiri di balik Kesultanan Cirebon itu maka dikirimkannya pasukan prajurit pilihan yang dipimpin oleh Ki Jagabaya. Tugas mereka adalah menangkap Syarif Hidayatullah yang dianggap lancang mengangkat diri sebagai raja tandingan Pajajaran. Tapi usaha ini tidak berhasil, Ki Jagabaya dan anak buahnya malah tidak kembali ke Pajajaran, mereka masuk Islam dan menjadi pengikut Syarif Hidayayullah.

Dengan bergabungnya prajurit dan perwira pilihan ke Cirebon maka makin bertambah besarlah pengaruh Kesultanan Pakungwati. Daerah-daerah lain seperti : Surantaka, Japura, Wana Giri, Telaga dan lain-lain menyatakan diri menjadi wilayah Kasultanan Cirebon.

Lebih-lebih dengan diperluasnya Pelabuhan Muara Jati, makin bertambah besarlah pengaruh Kasultanan Cirebon. Banyak pedagang besar dari negeri asing datang menjalin persahabatan.
Diantaranya dari negeri Tiongkok. Salah seorang keluarga istana Cirebon kawin dengan Pembesar dari negeri Cina yang berkunjung ke Cirebon yaitu Ma Huan. Maka jalinan antara Cirebon dan negeri Cina makin erat.

Bahkan Sunan Gunungjati pernah diundang ke negeri Cina dan kawin dengan putri Kaisar Cina yang bernama Putri Ong Tien. Kaisar Cina yang pada saat itu dari dinasti Ming juga beragama Islam. Dengan perkawinan itu sang Kaisar ingin menjalin erat hubungan baik antara Cirebon dan negeri Cina, hal ini ternyata menguntungkan bangsa Cina untuk dimanfaatkan dalam dunia perdagangan.

Sesudah kawin dengan Sunan Gunungjati, Putri Ong Tien di ganti namanya menjadi Nyi Ratu Rara Semanding. Kaisar ayah Putri Ong Tien ini membekali putranya dengan harta benda yang tidak sedikit, sebagian besar barang-barang peninggalan putri Ong Tien yang dibawa dari negeri Cina itu sampai sekarang masih ada dan tersimpan di tempat yang aman.

Istana dan Masjid Cirebon kemudian dihiasi dan diperluas lagi dengan motif-motif hiasan dinding dari negeri Cina. Masjid Agung Sang Ciptarasa dibangun pada tahun 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati atau istri Sunan Gunungjati. Dari pembangunan masjid itu melibatkan banyak pihak, diantaranya Wali Songo dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah. Dalam pembangunan itu Sunan Kalijaga mendapat penghormatan untuk mendirikan Soko Tatal sebagai lambang persatuan ummat.

Selesai membangun masjid, diserukan dengan membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan Cirebon dengan daerah-daerah Kadipaten lainnya untuk memperluas pengembangan Islam di seluruh Tanah Pasundan. Prabu Siliwangi hanya bisa menahan diri atas perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas itu. Bahkan wilayah Pajajaran sendiri sudah semakin terhimpit.

Pada tahun 1511 Malaka diduduki oleh bangsa Portugis. Selanjutnya mereka ingin meluaskan kekuasaan ke Pulau Jawa. Pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi incaran mereka untuk menancapkan kuku penjajahan. Demak Bintoro tahu bahaya besar yang mengancam kepulauan Nusantara. Oleh karena itu Raden Patah mengirim Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor untuk menyerang Portugis di Malaka. Tapi usaha itu tak membuahkan hasil, persenjataan Portugis terlalu lengkap, dan mereka terlanjur mendirikan benteng yang kuat di Malaka.

Ketika Adipati Unus kembali ke Jawa, seorang pejuang dari Pasai (Malaka) bernama Fatahillah ikut berlayar ke Pulau Jawa. Pasai sudah tidak aman lagi bagi mubaligh seperti Fatahillah karena itu beliau ingin menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Raden Patah wafat pada tahun 1518, berkedudukannya digantikan oleh Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor, baru saja beliau dinobatkan muncullah pemberontakan pemberontakan dari daerah pedalaman, didalam usaha memadamkan pemberontakan itu Pangeran Sabrang Lor meninggal dunia, gugur sebagai pejuang sahid.

Pada tahun 1521 Sultan Demak di pegang oleh Raden Trenggana putra Raden Patah yang ketiga. Di dalam pemerintahan Sultan Trenggana inilah Fatahillah diangkat sebagai Panglima Perang yang akan ditugaskan mengusir Portugis di Sunda Kelapa.

Fatahillah yang pernah berpengalaman melawan Portugis di Malaka sekarang harus mengangkat senjata lagi. Dari Demak mula-mula pasukan yang dipimpinnya menuju Cirebon. Pasukan gabungan Demak Cirebon itu kemudian menuju Sunda Kelapa yang sudah dijarah Portugis atas bantuan Pajajaran.

Mengapa Pajajaran membantu Portugis ? Karena Pajajaran merasa iri dan dendam pada perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas, ketika Portugis menjanjikan bersedia membantu merebut wilayah Pajajaran yang dikuasai Cirebon maka Raja Pajajaran menyetujuinya.

Mengapa Pasukan gabungan Demak-Cirebon itu tidak dipimpin oleh Sunan Gunungjati ? Karena Sunan Gunungjati tahu dia harus berperang melawan kakeknya sendiri, maka diperintahkannya Fatahillah memimpin serbuan itu. Pengalaman adalah guru yang terbaik, dari pengalamannya bertempur di Malaka, tahulah Fatahillah titik-titik lemah tentara dan siasat Portugis. Itu sebabnya dia dapat memberi komando dengan tepat dan setiap serangan Demak-Cirebon selalu membawa hasil gemilang. Akhirnya Portugis dan Pajajaran kalah, Portugis kembali ke Malaka, sedangkan Pajajaran cerai berai tak menentu arahnya. Selanjutnya Fatahillah ditugaskan mengamankan Banten dari gangguan para pemberontak yaitu sisa-sisa pasukan Pajajaran. Usaha ini tidak menemui kesulitan karena Fatahillah dibantu putra Sunan Gunungjati yang bernama Pangeran Sebakingking. Di kemudian hari Pangeran Sebakingking ini menjadi penguasa Banten dengan gelar Pangeran Hasanuddin.

Fatahillah kemudian diangkat segenap Adipati di Sunda Kelapa. Dan merubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, karena Sunan Gunungjati selaku Sultan Cirebon telah memanggilnya untuk meluaskan daerah Cirebon agar Islam lebih merata di Jawa Barat.
Berturut-turut Fatahillah dapat menaklukkan daerah TALAGA sebuah negara kecil yang dikuasai raja Budha bernama Prabu Pacukuman. Kemudian kerajaan Galuh yang hendak meneruskan kebesaran Pajajaran lama.Raja Galuh ini bernama Prabu Cakraningrat dengan senopatinya yang terkenal yaitu Aria Kiban. Tapi Galuh tak dapat membendung kekuatan Cirebon, akhirnya raja dan senopatinya tewas dalam peperangan itu.
Kemenangan demi kemenangan berhasil diraih Fatahillah. Akhirnya Sunan Gunungjati memanggil ulama dari Pasai itu ke Cirebon. Sunan Gunungjati menjodohkan Fatahillah dengan Ratu Wulung Ayu. Sementara kedudukan Fatahillah selaku Adipati Jayakarta kemudian diserahkan kepada Ki Bagus Angke. Ketika usia Sunan Gunungjati sudah semakin tua, beliau mengangkat putranya yaitu Pangeran Muhammad Arifin sebagai Sultan Cirebon ke dua dengan gelar Pangeran Pasara Pasarean. Fatahillah yang di Cirebon sering disebut Tubagus atau Kyai Bagus Pasai diangkat menjadi penasehat sang Sultan.
Sunan Gunung Jati lebih memusatkan diri pada penyiaran dakwah Islam di Gunungjati atau Pesantren Pasambangan. Namun lima tahun sejak pengangkatannya mendadak Pangeran Muhammad Arifin meninggal dunia mendahului ayahandanya. Kedudukan Sultan kemudian diberikan kepada Pangeran Sebakingking yang bergelar sultan Maulana Hasanuddin, dengan kedudukannya di Banten. Sedang Cirebon walaupun masih tetap digunakan sebagai kesultanan tapi Sultannya hanya bergelar Adipati.Yaitu Adipati Carbon I. Adpati Carbon I ini adalah menantu Fatahillah yang diangkat sebagai Sultan Cirebon oleh Sunan Gunung Jati.

Adapun nama aslinya Adipati Carbon adalah Aria Kamuning.
Sunan Gunungjati wafat pada tahun 1568, dalam usia 120 tahun. Bersama ibunya, dan pangeran Carkrabuasa beliau dimakamkan di gunung Sembung. Dua tahun kemudian wafat pula Kyai Bagus Pasai, Fatahillah dimakamkan ditempat yang sama, makam kedua tokoh itu berdampingan, tanpa diperantarai apapun juga. Demikianlah riwayat perjuangan Sunan Gunungjati.