TEMPOR CYBER™  mengucapkan . . . MARHABAN YAA RAMADHON 1437 H

WELCOME TO TEMPOR CYBER™...

Tempor Cyber™ adalah situs informasi yang menyajikan berita-berita terkini,baik berita daerah,berita dalam negeri maupun berita luar negeri juga menyampaikan segudang berita gosip, dunia intertainment, tips trik komputer, dan lain sebagainya yang tentunya semata-mata untuk memanjakan anda sebagai pembaca.

BLACKBERRY MERAIH SUKSES DI INDONESIA

Kemampuan Playbook cukup hebat, wajar karena ia dipersiapkan untuk menjadi lawan bagi iPad 2. Menggunakan layar sentuh kapasitif, LCD 7 inch WSVGA yang memiliki resolusi 1024 x 600. Perangkat ini didukung penuh multi touch dan gesture.

Galaxy SII Ditarget Teruskan Kejayaan Galaxy S

Galaxy S II menggunakan sistem operasi Android 2.3 alias Gingerbread. Disertai prosesor 1,2 GHz dual core dan RAM 1 GB yang membuat performanya makin mulus. Selain itu masih ditambahi interface andalan Samsung yaitu TouchWiz versi 4.0, diharapkan memudahkan pengguna dalam mengoptimalkan Android 2.3 Gingerbread.

KAPOLDA JATENG KEDEPANKAN PENCEGAHAN,REDAM AKSI ANARKIS MASSA

Peragaan Sispamkota ini melibatkan 933 personil, baik dari unsur TNI/Polri maupun Satpol PP. Selain penanganan unjuk rasa, dalam kesempatan itu juga diperagakan simulasi penanganan teror bom.

LASKAR PELANGI MEMBEDAH DUNIA PENDIDIKAN

Menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.

IPAD-3 BAKAL PAKAI LAYAR RETINA DISPLAY??

iPhone generasi pertama hingga Apple 3GS memakai resolusi HVGA 320 x 480 pixel yang kemudian ditingkatkan 2 kalinya pada iPhone 4 menjadi 960 x 640 pixel. Sementara, pada iPad 3, tidak heran resolusinya yang saat ini sebesar 1024 x 768 juga telah dinaikkan menjadi dua kali yaitu 2048 x 1536 pixel

ARTI PERSAHABATAN SEBENARNYA

Satukan dua tangan yang lain menjadi satu genggaman yang kukuh bersama tuk meringankan beban antara satu dengan yang lain

ALON - ALON SIMPANG LIMA PATI-JATENG

Alon-alon Simpang Lima Pati nampak tenang pada siang hari,sungguh jauh berbeda kenyataannya kala malam hari yang penuh sesak dikunjungi para pedagang dan warga Pati tentunya.

PENYAMBUTAN PENGHARGAAN ADIPURA

Kabupaten Pati memperoleh perhargaan ADIPURA ini untuk kesekian kalinya.Sebagai warga Pati,kami sangat bangga terhadap penghargaan ini.Maju terus Kota Kelahiranku.

PRESIDEN SOESILO BAMBANG YUDHOYONO PIMPIN UPACARA DI ISTANA NEGARA

Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ri berlangsung khidmat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara dalam upacara yang berlangsung di halaman Istana Merdeka.

Kamis, 18 Agustus 2011

AKU SAYANG KAMU

"...AKU SAYANG KAMU..."

Sebaris kata membentuk nama, nama yang kan selalu terukir indah dalam lubuk hatiku…
saat ini.. saat kutulis ungkapan isi hati ini aku fikirkan kamu…
karna yang ada pada dirimu janjikan semua yang kuharapkan selama ini…

               Senyumu janjikan kehangatan dalam diriku….
                                                          Nada suaramu janjikan aku kan lupakan rasa dukaku….
                                                          Tutur katamu janjikan sejuta harapan untukku…

                                                         Aku tak pernah tahu apa arti cinta, kasih, dan sayang…
                                                Karna yang kutahu selama ini…
                                                     Cinta adalah perasaan ingin memiliki….
                                                  Kasih adalah perasaan ingin memberi….
                                                  Sayang adalah perasaan ingin melindungi…
                                             Benarkah itu ???

                                                           Bolehkan aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu ?
                                                        Bolehkan aku mengasihimu dengan sepenuh hatiku ?
                                                           Bolehkan aku menyayangimu dengan segala kekuatanku ?

                                                        Saat mata mulut ini mulai tak bisa mengeluarkan kata-kata… 
                                                        Hanya satu kata yang ingin kuucapkan bahwa….
                                                  “aku sayang kamu”

Rabu, 17 Agustus 2011

HIKMAH NUZULUL QUR'AN

Hikmah Nuzulul Qur'an - Dalam pembahasan Nuzulul Qur'an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur'an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur'an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.

Nuzulul Qur'an yang kemudian diperingati oleh sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira. Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur'an, Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan Nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.

Lepas dari berapa tanggal sebenarnya, Nuzulul Qur'an dalam arti turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW secara bertahap atau berangsur-angsur itu memiliki beberapa hikmah sebagai berikut:

1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat
Dakwah Rasulullah pada era makkiyah penuh dengan tribulasi berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan yang sulit dan terjal itu.

Ketika kekejaman Quraisy semakin menjadi, Al-Qur'an menyuruh mereka bersabar seraya menceritakan kisah para nabi sebelumnya yang pada akhirnya memperoleh kemenangan dakwah. Maka, seperti yang dijelaskan Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam Rakhiqul Makhtum, Al-Qur'an menjadi faktor peneguh mengapa kaum muslimin sangat kuat menghadapi cobaan dan tribulasi dakwah dalam periode Makkiyah.

Di era madaniyah, hikmah ini juga terus berlangsung. Ketika hendak menghadapi perang atau kesulitan, Al-Qur'an turun menguatkan Rasulullah dan kaum muslimin generasi pertama.

2. Tantangan dan Mukjizat
Orang-orang musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun.

Selain itu, Al-Qur'an juga menantang langsung orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang semisal dengan Al-Qur'an. Nyanta, walaupun Al-Quran turun berangsur-angsur, tidak seluruhnya, toh mereka tidak mampu menjawab tantangan itu. Ini sekaligus menjadi bukti mukjizat Al-Qur'an yang tak tertandingi oleh siapapun.

3. Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya
Dengan turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.

4. Relevan dengan Pentahapan Hukum dan Aplikasinya
Sayyid Quthb menyebut para sahabat dengan "Jailul Qur'anil farid" (generasi qur'ani yang unik). Diantara hal yang membedakan mereka dari generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap Al-Qur'an. Begitu ayat turun dan memerintahkan sesuatu, mereka langsung mengerjakannya. Interaksi mereka dengan Al-Qur'an bagaikan para prajurit yang mendengar intruksi komandannya; langsung dikerjakan segera.

Diantara hal yang memudahkan bersegeranya para sahabat dalam menjalankan perintah Al-Qur'an adalah karena Al-Qur'an turun secara bertahap. Perubahan terhadap kebiasaan atau budaya yang mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan melalui pentahapan hukum yang memungkinkan dilakukan karena turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur ini. Misalnya khamr. Ia tidak langsung diharamkan secara mutlak, tetapi melalui pentahapan. Pertama, Al-Qur'an menyebut mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (QS. 2 : 219). Kedua, Al-Qur'an melarang orang yang mabuk karena khamr dari shalat (QS. 4 : 43). Dan yang ketiga baru diharamkan secara tegas (QS. 5 : 90-91).

5. Menguatkan bahwa Al-Qur'an benar-benar dari Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji
Ketika Al-Qur'an turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya bahasanya, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, semakin menguatkan bahwa Al-Qur'an benar-benar kalam ilahi, Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Demikianlah, sebagian hikmah Nuzulul Qur'an, diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish shawab. [Muchlisin. Maraji: : مابحث في علوم القران karya Syaikh Manna Al-Qaththan, رحيق المختوم karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury,
dan معالم في الطريق karya Sayyid Quthb]

SECEBIS KISAH SEJARAH 17 RAMADHAN -HARB BADAR DAN NUZUL QUR'AN

BADAR AL - KUBRA


17 Ramadhan …… suatu tarikh dimana sering diadakan sambutan bagi memperingati dua peristiwa penting didalam sejarah Islam. Pertama adalah Nuzul al-Quran dan kedua adalah Peperangan Badar al-Kubra. Adapun yang aku akan sentuh dalam penulisan ku ini adalah mengenai peristiwa Badar al-Kubra yang berlaku pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah. Ini adalah kerana peperangan Badar amat signifikan dalam sejarah Islam dimana inilah hari yang menentukan kesinambungan dakwah Islam. Hari penentuan sama ada Islam terus berkembang atau berkubur.
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ketika berlakunya peperangan tersebut bermunajat kepada Allah:-
اللهم أنشدك عهدك و وعدك، اللهم إن تهلك هذه العصابة لا تعبد في الأرض

Ya Allah, aku mengharapkan janji-janjiMu. Ya Allah, jika sekiranya Engkau binasakan akan pasukan ini (yakni para pejuang Badar), nescaya Engkau tidak akan disembah lagi di mukabumi ini.


Angkatan perang pimpinan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berangkat meninggalkan kota Madinah pada tanggal 8 Ramadhan. Sewaktu ketiadaan baginda di kota Madinah, Amru bin Ummi Maktum dilantik menjadi iman sholat. 
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berangkat bersama-sama 313 orang shahabat baginda. Panji-panji perang di serahkan ke Sayyidina Mush’ab bin ‘Umair bin Hasyim bin ‘Abd Manaf bin ‘Abduddar رضي الله عنه manakala panji-panji kaum Muhajirin dipegang oleh Sayyiduna ‘Ali bin Abi Thalib كرم الله وجهه dan panji-panji kaum Anshar di pegang oleh Sayyiduna Sa’ad bin Mu’adz رضي الله عنه . Didalam kitab kisah-kisah para shahabat yang ditulis oleh al-Muhaddits Maulana Muhammad Zakariyya Kandahlawi رحمه الله dinyatakan bahwa perbekalan angkatan perang kaum Muslimin sangat sedikit iaitu 3 ekor kuda, 70 ekor unta, 6 atau 9 baju besi dan 8 bilah pedang. Oleh kerana terhadnya kenderaan untuk ditunggangi maka para shahabat terpaksa menunggang secara bergilir. Rasullullah صلى الله عليه وآله وسلم, Ali bin Abi Thalib كرم الله وجهه dan Martsad bin Abu Martsad al-Ghanawi secara bergiliran menaiki satu unta. Hamzah bin Abdullah Mutthalib, Zaid bin Haritsah, Abu Kabsyah dan Anasah رضي الله عنهم, satu unta. Abu Bakar, Umar dan Abdurrahman bin Auf رضي الله عنهم , satu unta …. Allahu Allah …. Dek kerana dhaifnya perbekalan tentera muslimin terutamannya dari ketumbukan kaum Muhajirin … 
maka dengan penuh belas kasihan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berdoa:

اللهم إنهم حفاة فاحملهم اللهم إنهم عراة فاكسهم وإنهم جياع فاشبعهم
Ya Allah, mereka ini (kaum Muahjirin berjalan tanpa alas kaki (berkaki ayam) maka, ringankanlah langkah mereka. Mereka tidak berpakaian, berilah mereka pakaian dan mereka lapar, berilah mereka makanan.

Badar yang letaknya lebih kurang 145km arah barat laut dari kota Madinah al-Munawwarah menjadi saksi diatas keimanan dan ketaqwaan para shahabat رضي الله عنهم sehingga dengannya Allah mendatangkan bantuanNya kepada mereka. Badar menyaksikan pertembungan diantara kaum muslimin dengan kaum musyrikin yang mempunyai kekuatan lebih dari 3 kali ganda, siap dengan kudanya berjumlah 100 ekor.
Firman Allah :

وَلَقَدْ نَصَرَ‌كُمُ اللَّـهُ بِبَدْرٍ‌ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُ‌ونَ 


"Dan sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam peperangan Badar, sedang kamu berkeadaan lemah (kerana kamu sedikit bilangannya dan kekurangan alat perang). oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah, supaya kamu bersyukur (akan kemenangan itu)".
(Aali Imran: 123)

Badar menyaksikan pertolongan Allah kepada kaum muslimin dimana 1000 malaikat yang berserban membantu para shahabat menghadapi kaum musyrikin. Dan akhirnya kaum muslimin telah dihadiahkan dengan kemenangan. Kaum musyrikin kecundang dengan menyaksikan 70 tentera mereka termasuk Abu Jahal (Amr bin Hisyam bin al-Mughirah) sebagai panglima perang terbunuh, 70 lagi ditawan kaum muslimin. Adapun dipihak kaum muslimin hanya 14 orang telah syahid.


Sesungguhnya, tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah, hari yg menyaksikan pembelaan Ahli Badar kepada baginda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم, sungguh tidak ada orang yang lebih setia, lebih memuliakan dan lebih mencintai Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم melebihi kesetiaan dan kecintaan Ahlul Badr, رضي الله عنهم أجمعين kepada Rasulullah
صلى الله عليه وآله وسلم.
Lihatlah bagaimana mereka menyambut seruan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم untuk keluar berjihad di luar kota Madinah. Saad bin Mu’adz رضي الله عنه berkata …..


Demi Allah, seandainya engkau berjalan sehingga sampai ke Barak al-Ghimad (di Yaman), nescaya kami akan berjalan bersamamu. Demi Allah seandainya engkau membawa kami ke menyeberangi lnescaya kami akan menyeberanginya bersamamu ………..
Sayyiduna Saad bin Ubadah رضي الله عنه pula berkata …..
Perintahkan apa sahaja yang engkau inginkan kepada kami wahai Rasulullah. Demi Dzat yang jiwaku didalam gengaman kekuasaanNya, jika engkau memerintahkan kami untuk meredah lautan sungguh kami akan meredahnya. Dan jika engkau memerintahkan kami menyelami dasarnya untuk pergi ke Barak al-Ghimad, maka pasti kami akan melakukannya.
Sayyiduna Miqdad رضي الله عنه pula berkata:
Wahai Rasulullah … kami tidak akan berkata kepadamu sebagaimana kami Musa berkata kepada Musa: Maka pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya akan duduk menanti disini sahaja (al-Maaidah: 24) – Akan tetapi kami akan berperang di sebelah kananmu dan disebelah kirimu dihadapanmu dan dibelakangmu ….
Allahu Allah. Inilah bukti kecintaan, bukti kesetiaan yang ditunjukkan oleh ahli Badar. Maka tidak hairanlah hingga diriwayatkan bahawa Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda : “Allah Ta’ala berfirman kepada Ahlu Badr: “Beramallah (berbuatlah) semahu kalian, sungguh aku telah mengampuni dosa kalian” (Shahih Bukhari).
Tersebut didalam matan Zubad :

وبعده فالأفضل الصديـق – والأفضل التالي له الفاروق
عثمان بعـده كـذا علـي – فالستة الباقون فالبـدري

Dan kemudian daripadanya maka yang terlebih afdhal adalah Abu Bakar as-Siddiq – Dan yang terlebih afdhal yang mengiringi baginya adalah al-Faruq [Umar al-Khattab] ***
Utsman kemudiannya, demikian lagi ‘Ali – Maka yang enam yang tinggal [daripada 10 orang yang dijanjikan dengan syurga iaitu selain 4 shahabat diatas, Thalhah, Zubair al-Awwam, Sa’ad ibn Abi Waqqas, Sa’id ibn Zaid, Abdurrahman bin ‘Auf dan Abu Ubaidah ibn al-Jarrah ] maka ahlul Badar

Oleh kerana ketinggian kedudukan ahli Badar disisi Allah, maka para ulama telah menyusun doa yang mengandungi tawasul dengan mereka. Seperti Shalawat Badar, Jaaliyatul Kadar – nazam tawassul oleh ‘al-‘Allamah as-Sayyid Ja’far bin Hasan bin ‘Abdul Karim al-Barzanji, Saifun Nashar bis Saadatil Kiram Ahlil Badr oleh al-’Allaamah as-Sayyid Ibrahim bin Idris as-Sanusi al-Hasani al-Fasi, Hidayah lis Saalik wa Najaah lil Haalik fit Tawassul bi Ahli Badr wa Shuhadaa’ Uhud oleh Syaikh Muhammad bin Naasir bin ‘Abdullah al-Qadiri asy-Shafi‘ie dan banyak lagi.
Mudah-mudahan dengan memperingati peristiwa dan ahli Badar ini, akan mengalirkan kecintaaan, keberkatan serta semangat juang untuk kita terus istiqamah mengamalkan seterusnya memperjuangkan Islam yang Rasulullah
صلى الله عليه وآله وسلم tinggalkan kepada kita. أللهم آمين


الفاتحة إلى حضرة النبي و الى ارواح اصحاب البدر الكرام

14, 15 & 16hb Ramadhan merupakan hari-hari pertengahan bulan RAMADHAN yang dikenali juga sebagai hari BERCAHAYA  atau AYYAUMUL BAYD. Manakala sejarah Islam telah mencatatkan PERISTIWA PERANG BADAR (BADR KUBRA) yang berlaku pada tahun ke 2 Hijrah. Perang Badar merupakan perang pertama yang dilalui oleh umat Islam di Madinah. Ia merupakan isyarat betapa mulianya umat Islam yang berpegang teguh pada tali agama Allah.  Kemenangan besar kaum muslimin tidak terletak pada jumlah tentara yang ikut serta tetapi terkandung dalam kekuatan iman yang tertanam disanubari mereka.

Menurut SEJARAH yang dilakarkan: Pada bulan Ramadhan tahun 2 Hijriah,  Rasulullah bersama 313 (3+1+3=7) orang tentera telah keluar dari Madinah untuk menyekat angkatan perdagangan kaum Quraisy yang pulang dari negeri Syria (Syam) dalam usaha mereka hendak melemahkan persiapan tentera Quraisy Makkah untuk menyerang Madinah.

17hb Ramadhan juga dikatakan HARI TURUNNYA AL-QURAN atau disebut NUZUL AL-QURAN. Secara umumnya: Terdapat dua pendapat mengikut ahli sejarah, termasuk pendapat para ahli hadis, tentang Al-Quran yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw. Pendapat pertama menyatakan bahawa Al-Quran diturunkan pada malam Isnin tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah (6 Ogos 610 M). Pendapat kedua pula menyatakan bahawa Al-Quran telah diturunkan pada malam Isnin, tanggal 24 Ramadhan (13 Ogos 610 M). Pendapat yang pertama adalah berdasarkan ayat 41 dari Surah Al-Anfaal, manakala pendapat kedua dasarnya adalah ayat 1 Surah Al-Qadr dan ayat 1-4 Surah Ad-Dukhan.

Walaupun tradisi Nuzul Al-Quran telah lazim diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, namun sesungguhnya pendapat kedua adalah lebih kuat dan lebih mungkin benarnya. Ini adalah kerana malam Lailatul Qadar yang dipercayai sebagai malam turunnya Al-Quran bukanlah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Adapun dalam firman Allah SWT pada ayat 41 surah Al-Anfaal, yaitu: 

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّـهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّ‌سُولِ وَلِذِي الْقُرْ‌بَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللَّـهِ وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْ‌قَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ‌

“Ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, RasulNya, kerabat-kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil (orang yang sedang dalam perjalanan)…” 
(AlQuran Surah 8 : ayat 41).
         Ayat tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan Nuzul Al-Quran.

Tetapi sebenarnya ayat tersebut merupakan penjelasan tentang hukum pembahagian harta rampasan perang (seperti yang terdapat pada awal ayat tersebut).

Dan apabila diteliti dengan lebih lanjut, yakni dengan menghubungkan hadis-hadis tentang turunnya Al-Quran, iaitu pada Lailatul-Qadar dan kelahiran Rasullullah pada hari Isnin serta pada catatan-catatan waktu di dalam takwim, maka akan diperolehi kesimpulan yang lebih tepat, iaitu Al-Quran diturunkan pada hari Isnin, malam 24 bulan Ramadhan, 13 tahun sebelum Rasullulah saw berhijrah ke Madinah.

Menurut para mufassirin, Al-Quran yang diturunkan pada malam “Lailatul Qadar” sebagaimana disebut di atas adalah Al-Quran yang turun sekaligus di “Baitul Izzah” di langit dunia. Sedangkan Al-Quran yang diturunkan ke bumi dan diterima Rasullullah sebagai wahyu terjadi secara beransur-ansur selama sekitar 23 tahun. Adapun ayat-ayat yang pertama diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw adalah ayat 1-5 surah Al-’Alaq.

NUZULUL QUR'AN

Peristiwa nuzul al-Quran menjadi satu rakaman sejarah dalam kehidupan Nabi SAW hingga  seterusnya berperingkat-peringkat menjadi lengkap sebagaimana kitab al-Quran yang ada pada kita hari ini. Perkataan ‘Nuzul’ bererti turun atau berpindah dari atas ke bawah. Bila disebut bahawa al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi SAW maka ianya memberi makna terlalu besar kepada umat Islam terutamanya yang serius memikirkan rahsia al-Quran.

‘Al-Quran’ bererti bacaan atau himpunan. Di dalamnya terhimpun ayat yang menjelaskan pelbagai perkara meliputi soal tauhid, ibadat, jinayat, muamalat, sains, teknologi dan sebagainya. Kalimah al-Quran, sering dicantumkan dengan rangkai kata ‘al-Quran mukjizat akhir zaman’ atau ‘al-Quran yang mempunyai mukjizat’. Malah inilah sebenarnya kelebihan al-Quran tidak ada satu perkara pun yang dicuaikan atau tertinggal di dalam al-Quran. Dengan lain perkataan segalanya terdapat di dalam al-Quran. Firman Allah:

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْ‌ضِ وَلَا طَائِرٍ‌ يَطِيرُ‌ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُم ۚ مَّا فَرَّ‌طْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَ‌بِّهِمْ يُحْشَرُ‌ونَ

"Dan tidak seekor pun binatang yang melata di bumi, dan tidak seekor pun burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka umat-umat seperti kamu. Tiada Kami tinggalkan sesuatu pun di dalam kitab Al-Quran ini; kemudian mereka semuanya akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka (untuk dihisab dan menerima balasan)". (Al-An’am:38)

al-Quran adalah hidayah, rahmat, syifa, nur, furqan dan pemberi penjelasan bagi manusia.. Segala isi kandungan al-Quran itu benar. Al-Quran juga dikenali sebagai Al-Nur bererti cahaya yang menerangi, al-Furqan bererti yang dapat membezakan di antara yang hak dan batil dan al-Zikr pula bermaksud yang memberi peringatan.

Dalam sejarah kehidupan Nabi SAW ayat al-Quran yang mula-mula diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibrail ialah lima ayat pertama daripada surah Al-‘Alaq. 

قْرَ‌أْ بِاسْمِ رَ‌بِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَ‌أْ وَرَ‌بُّكَ الْأَكْرَ‌مُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhan mu yang menciptakan (sekalian makhluk), Ia menciptakan manusia dari segumpal darah beku; Bacalah, dan Tuhan mu Yang Maha Pemurah, -Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, -Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (al-‘alaq:1-5)
 

BUKALAH PINTU MA'AF...

Bukalah pintu maaf untuk embunku
agar ku dapat mengusir kebekuan di kelopak-kelopakmu
menceritakan keindahan pagi yang dititipkan mentari
dalam bias cahayaku.

Bukalah pintu maaf untuk langitku
agar ku dapat menggiring awan untuk memayungimu
mengirimkan kedamaian yang dititipkan barisan merpati
dalam paruh nafasku.


Bukalah pintu maaf untuk senjaku
agar ku dapat hilangkan bimbang dan cemasmu
merias paras soremu lewat selendang jingga yang ditiup angin
memelukmu rapat hangat menghabiskan rasa ingin.

Bukalah pintu maaf untuk kelamku
agar tiada mimpi buruk hanya ada malam indah untukmu
menyalakan unggun membakar melupakan kenangan lara
menggantinya dengan bara cinta yang bergelora.

Bukalah pintu maaf untuk gerimisku
agar ku dapat menjadi airmatamu, menitikkan kasih di hatimu
menghapus goresan-goresan pedih di dinding hati
menggantinya dengan garis-garis pelangi.