Presiden SBY dan PM Fillon menyaksikan penandatanganan sejumplah kerjasama di Istana Merdeka
Jakarta: Usai memimpin pertemuan bilateral, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Perancis François Fillon, memberikan keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jumat (1/7) petang. Ini merupakan kunjungan PM Perancis yang pertama ke Indonesia.
“Saya yakin, kunjungan beliau merupakan tonggak baru dalam kerja sama bilateral kita dan akan terus meningkatkan kerja sama dan kemitraan kedua negara,” ujar Presiden SBY.
Kunjungan resmi PM Fillon, menurut Kepala Negara, terasa tepat karena tahun ini Perancis menjadi ketua G-20 dan Indonesia menjadi Ketua ASEAN, sekaligus tuan rumah pertemuan KTT Asia Timur. “Hubungan dan kerja sama Indonesia-Perancis dalam keadaan baik dan terus berkembang,” lanjut Presiden SBY.
Peningkatan kerja sama bilateral kedua negara semakin berkembang usai kunjungan Presiden SBY ke Perancis akhir tahun 2009 lalu. Bahkan dalam kesempatan kali ini kedua negara bersepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis. Dalam kemitraan strategis ini, Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan pada bidang investasi dan perdagangan, pendidikan, industri pertahanan, kebudayaan dan pariwisata, serta perubahan iklim. Hal ini disambut baik oleh pemerintah Perancis.
Kedua negara juga sepakat untuk menemukan dan menciptakan peluang baru di tahun-tahun mendatang. Volume perdangan kedua negara di tahun 2010 mencapai sekitar 2,5 miliar dollar Amerika Serikat. “Kami bersepakat untuk meningkatkan volume ini secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” jelas Kepala Negara.
Saat ini, Perancis berada pada peringkat ke-13 sebagai negara terbesar dalam hal investasi di Indonesia, dengan jumlah akumulasi selama 20 tahun terakhir sekitar 2,5 miliar dollar Amerika Serikat. Dengan adanya program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) saat ini, Presiden SBY mengundang investor-investor Perancis untuk ikut terlibat mendapatkan peluang baru demi kepentingan bersama. Di bidang ekonomi lainnya, Perancis dan Indonesia sepakat untuk menjalin kerja sama infrastuktur transportasi.
Senada dengan pernyataan Presiden SBY, PM Perancis dalam keterangannya juga sepakat bahwa pertemuannya antara Indonesia–Perancis kali ini merupakan momentum peningkatan hubungan bilateral kedua negara. “Lebih peniting lagi karena Presiden SBY telah menerima kunjungan ini menjadi momentum untuk mengadopsi kemitraan strategis,” kata PM Fillon.
“Ini merupakan pertanda kita menempatkan Indonesia pada peringkat yang sama dengan negara-negara besar lainnya seperti RRT, Jepang, dan India, dimana kami telah berelasi dengan mereka,” lanjut PM Fillon.
Sebelum memberikan keterangan pers kepada wartawan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan sejumlah kerja sama. Kerja sama yang ditandatangani adalah di bidang energi dan sumber daya mineral, kerja sama pariwisata, pembentukan memorandum tentang pengembangan transportasi kereta api perkotaan Bandung, kerja sama keselamatan navigasi, kerja sama bidang permusiuman, yang masing-masing ditandatangani para menteri dari kedua negara.
Medampingi Presiden SBY saat memberikan keterangan pers antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menbudpar Jero Wacik, dan Mendiknas M. Nuh. Sementara PM Fillon didampingi antara lain, Menteri Perdagangan Luar Negeri Pierre Lellouche, Menteri Transportasi Thierry Mariani, dan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Phillipe Zeller.